Minggu, 19 Februari 2012

Pembuatan Sari Buah

buah segar bahan pembuat sari buah1 300x238 Pembuatan Sari Buah Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan.
Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting.
Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu :
1) Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir.
2) Sari buah pekat/Sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain.
Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air  (1 bagian sirup dengan 5 bagian air). Buah-buahan yang sering diolah menjadi sari buah atau sirup antara lain : pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam, hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain. Sari buah atau sirup buah dapat tahan selama  3 bulan.
1. BAHAN
1) Buah segar : 5 kg
2) Gula pasir (khusus untuk sirup 1 ¼ kg) : 125 gram
3) Asam sitrat : 3 gram/liter sari buah
4) Natrium benzoat : 1 gram
5) Garam dapur : 20 gram
6)Air secukupnya
2. ALAT
1) Pisau
2) Panci email
3) Parutan kelapa
4) Pengaduk
5) Tungku atau kompor
6) Botol dan tutup yang sudah sterilkan
7) Kain saring atau kain blacu
8) Corong
9) Baskom
3. CARA PEMBUATAN
1) Pilih buah yang telah tua, segar dan masak lalu cuci;
2) Potong buah menjadi 4 bagian; * Khusus untuk buah pala sebelum dipotong-potong kukus dahulu selama 10 menit. Keringkan bijinya untuk dijual sebagai rempah-rempah.
3) Parut buah hingga menjadi bubur; * Untuk jeruk peras airnya
4) Tambah air, gula pasir, natrium benzoat, asam sitrat dan garam dapur; Perbandingan sari buah dengan air adalah sebagai berikut :
- Buah pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, kueni, markisa, nangka (untuk 1 liter sari buah campur dengan 3 liter air)
- Buah jeruk  (untuk 1 liter sari buah campur dengan 1 ½ liter air)
- Buah wortel, tomat, jahe, asam  (untuk 1 liter sari buah campur dengan 2 liter air)
5). Aduk sampai rata. Selanjutnya pengerjaan untuk pembuatan sari buah (6-9) :
6) Saring campuran dengan menggunakan kain saring;
7) Masukkan hasil saringan ke dalam botol dan tutup rapat. Endapan hasil penyaringan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, selai, dan lain-lain;
8) Masukkan botol yang telah ditutup rapat dalam air mendidih selama 30 menit;
9) Angkat botol dan segera dinginkan.

Selasa, 14 Februari 2012

Manisan Nangka Kering

Bahan - bahan :

  • 10 kg nangka
  • 10 liter larutan garam
  • 10 liter larutan natrium metabisulfit
  • 10 liter larutan gula 40%
  • 30 lembar daun pandan
  • 10 gram asam sitrat
  • 5 gram natrium benzoat
  • susu skim bubuk

Cara Membuat :

  • Cuci bersih buah nangka, lalu pisahkan buang nangka dari bijinya
  • Rendam buah nangka dalam larutan garam selama 2 jam. Cuci sampai rasa asinnya hilang dan tiriskan
  • Rendam buah nangka dalam larutan natrium metabisulfit sekitar 1 jam, cuci bersih. Tiriskan.
  • Didihkan larutan gula 40%, lalu campur dengan daun pandan dan asam sitrat. Masukkan irisan buah nangka. Rendam selama 24 jam. Tiriskan.
  • Taburkan natrium benzoat, aduk rata.
  • Jemur manisan nangka basah diatas aluminium foil atau anyaman bambu sampai kekeringan yang diinginkan. Selama pengeringan, taburi susu skim untuk mendapatkan manisan nangka yang manis dan gurih.
  • Kemas manisan.

Tip :

  • Pilih buah nangka yang berdaging tebal dengan tingkat kematangan sedang, tidak lunak, dan tidak berair
  • Taburkan susu slim saat pengiringan bisa diganti dengan gula pasir
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1 g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan pengawet. Diberikan sekitar 0.5 - 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia atau toko kue.

Bahan - bahan :

  • 10 kg nangka
  • 10 liter larutan garam
  • 10 liter larutan natrium metabisulfit
  • 10 liter larutan gula 40%
  • 30 lembar daun pandan
  • 10 gram asam sitrat
  • 5 gram natrium benzoat
  • susu skim bubuk

Cara Membuat :

  • Cuci bersih buah nangka, lalu pisahkan buang nangka dari bijinya
  • Rendam buah nangka dalam larutan garam selama 2 jam. Cuci sampai rasa asinnya hilang dan tiriskan
  • Rendam buah nangka dalam larutan natrium metabisulfit sekitar 1 jam, cuci bersih. Tiriskan.
  • Didihkan larutan gula 40%, lalu campur dengan daun pandan dan asam sitrat. Masukkan irisan buah nangka. Rendam selama 24 jam. Tiriskan.
  • Taburkan natrium benzoat, aduk rata.
  • Jemur manisan nangka basah diatas aluminium foil atau anyaman bambu sampai kekeringan yang diinginkan. Selama pengeringan, taburi susu skim untuk mendapatkan manisan nangka yang manis dan gurih.
  • Kemas manisan.

Tip :

  • Pilih buah nangka yang berdaging tebal dengan tingkat kematangan sedang, tidak lunak, dan tidak berair
  • Taburkan susu slim saat pengiringan bisa diganti dengan gula pasir
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1 g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan pengawet. Diberikan sekitar 0.5 - 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia atau toko kue.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost